Kurikulum 2013 merupakan proyek besar - mega proyek. Ambisius, dengan dalih meringankan beban guru dalam urusan administrasi dan tetekbengeknya, maka dengan K13 ini guru dimanjakan. Pokoknya beres, guru fokus saja ngajar!
Buku, Program Tahunan, RPP semua disiapkan pemerintah. Yang penting semua guru harus bisa TIK, karena K13 mengintegrasikan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pembelajarannya.
Anggapan pemerintah - TIK itu hanya sebatas www,fb,dan bbm - cuma alat!
Tanpa pembelajaran khusus, anak-anak makin terjebak dalam dunia maya - sumber
" Anak TK saja bisa, masa guru kalah pinter? " Mungkin itu pikiran pak Menteri dan jajarannya.
Dengan asumsi dangkal seperti itu Kemendiknas berharap transisi KTSP ke Kurikulum 2013 yang mengintegrasikan TIK dalam aspek pembelajaran dapat berjalan mulus.
Para pakar pendidikan seharusnya mengaca pada banyaknya kasus yang terjadi saat ini melibatkan Teknologi Informasi. Mulai dari pornografi, pembajakan, penipuan, penculikan hingga hingga pembullyan dan serangan kata-kata yang ramai di media sosial akhir-akhir ini.Kejadian-kejadian tersebut jika ditelaah justru banyak dilakukan oleh remaja usia sekolah dan orang-orang terdidik.
Perangkat TIK kini makin canggih. TV online, game online, Playstation Online, CPNS online - Pokoknya serba terhubung dalam jaringan. Lama kelamaan, anak-anak akan terpapar juga. Jika tidak dibentengi dengan baik, mereka akan jadi pelaku sekaligus korban keliaran TIK.
Para ahli menyebut dunia maya adalah www (world wide web) - jejaring dunia yang luas. Orang gaptek menyebutnya World wild web - jejaring dunia liar. Jika tidak beretika dan berpengetahuan, salah-salah bisa di bully, bahkan masuk bui.
Maka, saya adalah orang yang setuju dengan pendapat Pak Budi Rahardjo bahwa pengetahuan TIK dan pemanfaatanya perlu diajarkan sejak dini.
Perlu diingat juga, rata-rata usia guru saat ini 40 - 50 tahun. Bukan usia yang mudah untuk menyerap ilmu baru. Jika direrata, tak sampai 5% guru usia tua yang masih semangat untuk mengembangkan diri.
Kendala-kendala dilapangan inilah yang menjadi pemikiran bahwa guru TIK masih sangat diperlukan diruang kelas - mungkin.
Well, apapun ceritanya, Mendiknas dan Jajarannya akan segera diganti. Kurikulum 2013 bisa jadi akan dipertahankan dengan perbaikan-perbaikan. Atau malah tak digubris? Jika itu yang terjadi, saatnya TIK berevolusi menjadi mandiri. Bukan setahun dua, mungkin 20 tahun lagi.
Bagaimana pendapatmu teman?
Buku, Program Tahunan, RPP semua disiapkan pemerintah. Yang penting semua guru harus bisa TIK, karena K13 mengintegrasikan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pembelajarannya.
Anggapan pemerintah - TIK itu hanya sebatas www,fb,dan bbm - cuma alat!
Tanpa pembelajaran khusus, anak-anak makin terjebak dalam dunia maya - sumber
" Anak TK saja bisa, masa guru kalah pinter? " Mungkin itu pikiran pak Menteri dan jajarannya.
Dengan asumsi dangkal seperti itu Kemendiknas berharap transisi KTSP ke Kurikulum 2013 yang mengintegrasikan TIK dalam aspek pembelajaran dapat berjalan mulus.
Untuk anak usia sekolah, TIK tak hanya sekedar alat.
Pak Menteri lupa, bahwa TIK tak sekedar menggunakan alat, tapi ada prinsip-prinsip pemanfaatan Teknologi serta etikanya dalam kehidupan kita sehari-hari.Para pakar pendidikan seharusnya mengaca pada banyaknya kasus yang terjadi saat ini melibatkan Teknologi Informasi. Mulai dari pornografi, pembajakan, penipuan, penculikan hingga hingga pembullyan dan serangan kata-kata yang ramai di media sosial akhir-akhir ini.Kejadian-kejadian tersebut jika ditelaah justru banyak dilakukan oleh remaja usia sekolah dan orang-orang terdidik.
Didunia yang serba terintegrasi, memberi anak usia sekolah gadget canggih tanpa pengetahuan yang cukup itu seperti membiarkan anak anda membawa motor dijalanan yang ramai dengan laju kendaraan tinggi, sedangkan anda tahu si anak baru belajar mengendalikannya satu atau dua hari yang lalu. Bunuh diri !
Perangkat TIK kini makin canggih. TV online, game online, Playstation Online, CPNS online - Pokoknya serba terhubung dalam jaringan. Lama kelamaan, anak-anak akan terpapar juga. Jika tidak dibentengi dengan baik, mereka akan jadi pelaku sekaligus korban keliaran TIK.
Para ahli menyebut dunia maya adalah www (world wide web) - jejaring dunia yang luas. Orang gaptek menyebutnya World wild web - jejaring dunia liar. Jika tidak beretika dan berpengetahuan, salah-salah bisa di bully, bahkan masuk bui.
Maka, saya adalah orang yang setuju dengan pendapat Pak Budi Rahardjo bahwa pengetahuan TIK dan pemanfaatanya perlu diajarkan sejak dini.
Tak semua guru mahir TIK.
Bukan bermaksud mengecilkan, tapi itulah kenyataan. Alih-alih mengintegrasikan TIK dalam pembelajaran, mata pelajaran yang diampu guru bersangkutan saja menyita waktu apalagi harus mempersiapkan materi dalam bentuk digital.Perlu diingat juga, rata-rata usia guru saat ini 40 - 50 tahun. Bukan usia yang mudah untuk menyerap ilmu baru. Jika direrata, tak sampai 5% guru usia tua yang masih semangat untuk mengembangkan diri.
Kendala-kendala dilapangan inilah yang menjadi pemikiran bahwa guru TIK masih sangat diperlukan diruang kelas - mungkin.
Well, apapun ceritanya, Mendiknas dan Jajarannya akan segera diganti. Kurikulum 2013 bisa jadi akan dipertahankan dengan perbaikan-perbaikan. Atau malah tak digubris? Jika itu yang terjadi, saatnya TIK berevolusi menjadi mandiri. Bukan setahun dua, mungkin 20 tahun lagi.
Bagaimana pendapatmu teman?